
20:05

Risdani

Waktu pertama kali masuk SMP
saya ditempatkan di kelas 7D, saya orangnya sedikit agak pemalu juga
pendiem, terkadang sipat di sekolah dasar juga masih kebawa-bawa sampai
SMP. Selepas dari sekolah dasar sepertinya saya mempunyai tantangan
baru dimana saya harus bisa merubah penampilan maupun tingkah laku
menjadi agak sedikit dewasa. ya mungkin karena faktor bertambahnya usia
atau juga ketertarikan kepada lawan jenis. Jujur, saya baru merasakan
perasaan yang aneh tuh pas waktu saya menginjak bangku smp, perasaan itu
beda banget dan belum saya temukan sebelumnya waktu di SD. Perasaan
yang buat hidup saya tidak karuan dan terkadang suka menjadi aneh.
Perasaan itu bukan lain adalah suatu perasaan yang dimiliki oleh setiap
manusia di dunia ini yaitu “cinta”. Awalnya sih biasa-biasa aja tapi
kesisi-kesini malah jadi luar biasa, kayanya sih saya mulai tertarik
dengan seorang cewek. Dia adalah cewek kelas 7A lokasi kelasnya di atas
kelas 7D yaitu kelas saya sendiri dan menurunt saya dia tuh cewek
tercantik di kelas 7, namanya SRI teman-temannya suka manggil dia “Chi”.
Waktu saya pertama kali melihat dia tuh pas waktu pembukaan masa
orientasi siswa, saya masih inget ketika dia selalu pake bondu biru wah
pokonya cantik abis. Karena saya orangnya pemalu jadi saya hanya bisa
mencintai dia tanpa tau perasaan dia kepada saya alias memendam perasaan
dan sampai akhirnya dia mempunyai seorang cowok dan parahnya cowok itu
anak kelas 7C di pinggir kelas saya banget, gimana gak panasa coba, hati
tuh terasa terbakar dan di tusuk-tusuk pisau terus saya berpikir ya
kalau memang dia jodoh saya ya pasti gak akan kemana. Setelah Sri punya
pacar saya mencoba mencari dan mencintai wanita lain tetapi tidak
berhasil. Ketika saya mulai putus asa akhirnya ada cewek yang bilang
bahwa dia suka sama saya alias nembak gitu, namanya wulan dia temen saya
juga malahan sekelas, gokilnya lagi dia tuh temen Sri orang yang saya
suka, ya saya berpikir kalau ga dapat buahnya bijinya juga ga apa-apa.
Tapi sipat dia tuh aneh dan bikin malu akhirnya hubungan saya dengan
wulan pun hanya berlangsung selama dua hari saja, ya pacaran tersingkat
yang pernah saya rasakan.
Waktu pun terus
berjalan dan pada akhirnya saya terlibat dalam suatu masalah. Teman saya
namanya Agis sama-sama aktif di ekskul paskibra punya pacar namanya Eka
Rahmawati orangnya baik, cantik, tapi agak sedikit manja dia itu kakak
kelas kita anak kelas 9B dan dia juga dekat dengan saya, ya suka
nanya-nanya tentang Agis gitu tapi lama-kalamaan dia malah semakin dekat
dengan saya dan akhirya dia mutusin temen saya Agis. Setelah dia
mutusin Agis dia bilag bahwa dia lebih suka sama saya dari pada Agis,
otomatis saya kaget dengan pernyataanya itu dan saya berpikir bahwa saya
adalah penyebab ancurnya hubungan mereka ya walaupun Eka bilang bahwa
saya bukan penyebab semuanya tapi saya berpikir saya lah penyebabnya.
Nah disinilah bodohnya saya, saya tak habis pikir kenapa bisa-bisanya
saya bilang bahwa saya juga suka sama dia dan saya lebih memilih cinta
daripada persahabatan dan akhirnya hubungan saya dengan Agis pun jelas
menjadi retak. Kenapa pada waktu itu saya tidak bisa menyadari bahwa
saya bersenang-senang di atas penderitaan teman sendiri, bayangkan saja
bagaimana rasanya jika saya ada dalam posisi Agis, pasti dunia ini
bagaikan neraka yang membakar diri tanpa tersisa. Masalah ini akhirnya
menjadi mereda setelah Agis rela melepas Eka dan meridhoi hubungan kami.
Hubungan saya dengan Eka semakin lama semakin kuat dan sulit untuk
dipisahkan, tetapi takdir berbicara lain akhirnya orang tua saya
mengetahui bahwa saya sudah memiliki kekasih, lalu ortu mengambil
tindakan tegas karena saya masih kelas satu SMP dan masih belum mengerti
arti dari sebuah cinta itu sendiri ya mau tidak mau saya lebih memilih
ortu dari pada Eka. Dan saya pun melepaskan dia dengan sangat terpaksa
melalui telepon genggam, saya mendengar tetesan air mata yang sangat
deras dan membuat saya amat sangat bersalah, tapi mau bagaimana lagi
saya pada waktu itu masih terlalu kecil belum berpikir bagaimana cara
menyembunyikan hubungan tanpa diketahui ortu. Setelah kejadian ini
hubungan saya dengan Eka menjadi renggang bahkan komunikasipun terputus
ketika ia lulus dan saya naik ke kelas 8C. Dengan ini benar bahwa
penyesalan selalu datang terlambat, saya sangat menyesal mengapa saya
melakukan itu padanya, padahal dia adalah sosok wanita yang sangat baik
dan sangat perhatian dia adalah orang yang sangat mengerti saya.
Sekarang dia telah bekerja di salah satu rumah sakit, setelah ia
menempuh pendidikan di sekolah Farmasi Cirebon.
sumber @ http://pubdok-sumedang.blogspot.com/2012/01/cerita-alay-semasa-smp.html